Hectic Is Not End.
Yuk, lo gak capek apa sibuk tiap hari? Emangnya gak bosen sama kegiatan lo yang super banyak? Lo makan tiap hari pake apa sih sampai kayak gak punya capek gitu? Hidup gak harus niat banget kali. Just ordinary aja. Hidup itu dinikmatin, jangan buat hectic mulu.
Dannnnn masih banyak pertanyaan juga pernyataan yang semacam itu.
Jadi di tulisan gue kali ini, gue mau bercerita soal dan seputar paragraf pertama di atas. In fact, bukan berarti gue itu enggak just ordinary, bukan berarti gue enggak menikmati hidup, bukan berarti gue menghabiskan waktu gue cuma dengan ber-hectic terus, bukan berarti gue gak capek saat gue sibuk. Tapi gue cuma enggak terlalu memperlihatkan santai-leyeh-leyeh gue ke orang-orang di sekitar gue. That's my principle dan kesannya gue dipandang sebagai orang yang hidupnya just busy and busy.
Gue kayak gini bukan tanpa alasan, i have a main reason yaitu gue selalu kesusahan dalam ngatur waktu. Bagi gue, ngatur waktu dengan baik adalah salah satu cobaan berat dan susah buat direalisasikan. Gue selalu gagal dan gagal dalam bagi waktu gue. For example, gue itu selalu buat jadwal untuk hari libur, buat belajar atau ngerjain tugas sekolah, ataupun jalanin hobi gue. Biasanya, jadwal itu cuma sia-sia aja gue buat, karena pada akhirnya gue justru berpindah halauan dengan tidur-tiduran, baca novel, or nonton YouTube. Gue justru ngelakuin hal yang cuma buang-buang waktu dan nggak menghasilkan sesuatu yang berguna.
Di saat udah seperti itu, gue berharap dalam satu hari ada lebih dari 24 jam, gue berharap dalam satu minggu ada lebih dari 7 hari, gue berharap dalam satu bulan ada lebih dari 31 hari, ataupun gue berharap waktu bisa diputar ulang. Tapi gue sadar itu cuma khayalan belaka dan nggak akan terjadi karena emang udah kayak gini yang Allah kasih ke gue dan semua orang di bumi.
Dalam kesusahan gue bagi waktu, gue sering mikir apakah gue bakalan bisa jadi orang yang teratur dan enggak menyia-nyiakan waktu? Gue agak sangsi sama diri gue sendiri tapi gue selalu berusaha untuk itu, gue maksa diri gue dengan kedok 'ini buat kebaikan lo, Yuk' atau 'waktu muda nggak akan keulang dua kali' ataupun 'Allah nggak akan merubah keadaan suatu kaum jika kaum itu tidak mau berikhtiar dan berdoa'.
Gue usaha dan gue juga doa, gue bukan orang hectic seperti yang orang lain liat, gue cuma orang yang lagi berusaha untuk menghilangkan tabiat buruk gue mengenai kesulitan bagi waktu. Di satu sisi berdoa dengan harapan waktu yang gue gunakan, waktu yang gue pakai bisa menghasilkan sesuatu yang berguna bagi diri gue maupun orang lain.
Dannnnn masih banyak pertanyaan juga pernyataan yang semacam itu.
Jadi di tulisan gue kali ini, gue mau bercerita soal dan seputar paragraf pertama di atas. In fact, bukan berarti gue itu enggak just ordinary, bukan berarti gue enggak menikmati hidup, bukan berarti gue menghabiskan waktu gue cuma dengan ber-hectic terus, bukan berarti gue gak capek saat gue sibuk. Tapi gue cuma enggak terlalu memperlihatkan santai-leyeh-leyeh gue ke orang-orang di sekitar gue. That's my principle dan kesannya gue dipandang sebagai orang yang hidupnya just busy and busy.
Gue kayak gini bukan tanpa alasan, i have a main reason yaitu gue selalu kesusahan dalam ngatur waktu. Bagi gue, ngatur waktu dengan baik adalah salah satu cobaan berat dan susah buat direalisasikan. Gue selalu gagal dan gagal dalam bagi waktu gue. For example, gue itu selalu buat jadwal untuk hari libur, buat belajar atau ngerjain tugas sekolah, ataupun jalanin hobi gue. Biasanya, jadwal itu cuma sia-sia aja gue buat, karena pada akhirnya gue justru berpindah halauan dengan tidur-tiduran, baca novel, or nonton YouTube. Gue justru ngelakuin hal yang cuma buang-buang waktu dan nggak menghasilkan sesuatu yang berguna.
Di saat udah seperti itu, gue berharap dalam satu hari ada lebih dari 24 jam, gue berharap dalam satu minggu ada lebih dari 7 hari, gue berharap dalam satu bulan ada lebih dari 31 hari, ataupun gue berharap waktu bisa diputar ulang. Tapi gue sadar itu cuma khayalan belaka dan nggak akan terjadi karena emang udah kayak gini yang Allah kasih ke gue dan semua orang di bumi.
Dalam kesusahan gue bagi waktu, gue sering mikir apakah gue bakalan bisa jadi orang yang teratur dan enggak menyia-nyiakan waktu? Gue agak sangsi sama diri gue sendiri tapi gue selalu berusaha untuk itu, gue maksa diri gue dengan kedok 'ini buat kebaikan lo, Yuk' atau 'waktu muda nggak akan keulang dua kali' ataupun 'Allah nggak akan merubah keadaan suatu kaum jika kaum itu tidak mau berikhtiar dan berdoa'.
Gue usaha dan gue juga doa, gue bukan orang hectic seperti yang orang lain liat, gue cuma orang yang lagi berusaha untuk menghilangkan tabiat buruk gue mengenai kesulitan bagi waktu. Di satu sisi berdoa dengan harapan waktu yang gue gunakan, waktu yang gue pakai bisa menghasilkan sesuatu yang berguna bagi diri gue maupun orang lain.
Komentar
Posting Komentar
Show your manners, no rude comment, please. Thank you,