Pengalaman Olimpiade

Hari ini adalah H+2 dari Olimpiade kemarin. Pengalaman pertama waktu menghadapi olimpiade setelah sekian lama gak bergelut di sana rasanya adalah excited campur takut. Excited karena pastinya seneng bisa jadi partisipan dan takut karena saingan super banyak. H-1 gue bener-bener super pesimis dan gak percaya diri, mental jadi down dan gak bisa fokus belajar karena sibuk mikirin kepisimisan gue.

Gue bahkan di jam-jam menuju event itu gak bisa berhenti mikirin nasib gue setelahnya, apakah gue keseleksi atau enggak. Sometimes saat gue pesimis gue jadi pengen kabur dari rumah ataupun kabur dari bumi. Oke, gue berlebihan. But this is really happen, i am really thinking like that.

Mungkin kemarin itu adalah kepesimisan terbesar gue yang kedua kalinya, gak tau pasti juga, tapi kayaknya emang yang kedua. Yang pertama adalah saat gue mau seleksi masuk Mualimaat, buat yang gak tau Mualimaat itu apaan, Mualimaat adalah salah satu Madrasah Muhammadiyah yang ada di Jogja, bahkan setahu gue dulu, Mualimaat adalah salah satu sekolah RSBI di Jogja. Nahhh dari itu, gue tau kalau Mualimaat standarnya internasional gue jadi gak percaya diri, pesimis, plin plan antara yakin ikut seleksi atau enggak, buat yang baca ini dan dia pernah ikut seleksi di Mualimaat pasti ngerasain apa yang gue rasain(semoga, hehe).

Tapi dari kepesimisan itu gue merasa enggak mendapatkan apa-apa yang berguna, gue malah jadi galau dan pikiran tumpang-tindih mikirin ini-itu. Setelahnya gue mencoba untuk membuka pikiran gue lagi dengan sedikit refreshing dengan cari motivasi.

Kadang hal-hal kecil yang kita lihat pun bisa jadi motivasi, misalnya saat gue buka sosmed dan gue ngeliat temen lama gue posting sesuatu entah itu foto atau sekedar status, dan saat itu juga gue teringat riwayat pendidikannya dia, gue jadi bandingin antara gue dan dia, gue dikasih kesempatan buat cari pengalaman dengan event-event pendidikan sedangkan dia enggak, dan apa yang ada di benak gue saat itu? Gue harusnya bersyukur bukannya merasa pesimis atau malah putus asa.

Kadang gue berpikir di saat-saat gue down, bahwa Allah gak pasti ngasih kesempatam yang gue dapet buat orang lain, so gue berpikir itu sangat valueable untuk disia-siain.

Jadiii, don't let your spirit broken  dan tetep berjuang buat apa yang udah Tuhan kasih. Have a nice day :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Missverstehen

Hectic Is Not End.

Hijab dan Masa Lalu